Brebes (ANTARA) - Aktivitas Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Brebes dan Tegal kembali cenderung meningkat ditandai adanya suara dentuman dan semburan asap yang terjadi setiap harinya.
Wiwit salah seorang warga di Kabupaten Brebes, Selasa, mengatakan, saat ini warga mulai mengkhawatirkan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet tersebut.
Selain mengeluarkan semburan asap dan suara dentuman, lanjutnya, warga juga merasakan adanya gempa kecil yang terjadi baru-baru ini.
"Gempa kecil yang terjadi Senin (18/5), memang tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Namun, dengan adanya kejadian alam ini, kami khawatir dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet," katanya.
Asisten I Kabupaten Brebes, Supriyono, mengatakan, saat ini Pemkab Brebes sedang melakukan pantauan terhadap perkembangan aktivitas Gunung Slamet di pos pengamatan Gunung Slamet Gambuhan, Kabupaten Pemalang.
"Secara persis, kami belum bisa mengetahui kondisi perkembangan aktivitas Gunung Slamet. Namun kami akan melakukan pantauan langsung perkembangan gunung itu di pos pengamatan Gunung Slamet Gambuhan," katanya.
Koordinator Tim SAR Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Brebes, Adhe Dhanie Raharjo, membenarkan adanya gempa kecil di Kecamatan Tanjung dan Losari.
"Kami memang mendapat laporan adanya gempa kecil di Tanjung dan Losari tetapi kejadian itu tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Kami menduga gempa itu terjadi akibat peningkatan aktivitas Gunung Slamet," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan Posko pemantauan aktivitas Gunung Slamet di Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog dan Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, sudah dua hari terakhir terjadi gempa di puncak Gunung Slamet.
Gempa kecil itu terjadi pada 16 Mei 009 dengan terjadinya gempa letusan 1.068 kali dengan amplitudo 20-30 mm dan lama gempa antara 7,5- 335 detik.
Kemudian, pada 17 Mei 2009 pukul 12.00 WIB, terjadi gempa termor secara terus menerus di puncak Gunung Slamet. "Sore harinya, puncak diguyur hujan lebat dan terjadi tiga kali letupan asap dengan ketinggian 50 meter," katanya.
Meski terjadi peningkatan aktivitas, lanjutnya, status Gunung Slamet tidak ada perubahan, yaitu masih siaga.
"Namun, untuk mengantisipasi terjadinya hal terburuk akibat meningkatnya aktivitas Gunung Slamet, tim SAR hingga kini tetap menyiagakan 20 personil di puncak gunung itu. Mereka juga diminta meningkatkan kesiagaan dan melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada," katanya.
0 komentar:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar