Mading sekolah adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler siswa yang bertujuan untuk mengembangkan diri di bidang tulis menulis dan memberikan informasi. Di jaman yang serba elektronik seperti dewasa ini dan diantara perkembangan media elektronik yang semakin pesat, salah satu yang masih eksis di sekolah-sekolah adalah majalah dinding atau mading.
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi (www.wikipedia.org). Namun, istilah ini memliki banyak arti tergantung pada konteksnya. Konteks yang dibahas dalam hal ini berkaitan dengan informasi melalui media Majalah Dinding atau Mading.
Majalah dinding atau lebih dikenal dengan Mading adalah suatu media yang berperan sebagai sarana/ tempat informasi tentang ilmu pengatahuan dari berbagai sumber yang isinya sangat beragam, dan merupakan hasil kreativitas dari siswa, buah pemikiran guru maupun karya-karya kreatif dan informasi lainnya. Krativitas merupakan kemampuan untuk mencipta, daya cipta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php).
Berkreasi yaitu menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran; mencipta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php). Kreasi dalam Mading sangat diperlukan supaya mading yang ditampilkan dapat menarik perhatian. Ada sebuah ungkapan bahwa Mading mencari pembaca, bukan pembaca yang mencari mading. Hal ini menjadi panting bagi mading, karena mading yang menarik akan menjaring pembaca dengan seindirinya.
Adanya mading di sekolahan ibarat api unggun yang tidak akan padam selama kreativitas masyarakat sekolah selalu ada. Kehadiran mading banyak memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat sekolah. Mading diharapkan supaya masyarakat sekolah bisa mengetahui lebih cepat dan lebih luas tentang informasi yang ada di sekolah maupun informasi lainnya terutama informasi pendidikan.
Mading mempunyai sisi yang strategis, maka dari itu sekolah sebaiknya memberikan perhatian khusus. Dukungan yang baik dari kepala sekolah dan guru akan berdampak positif terhadap perkembangan Mading itu sendiri. Selain dukungan yang berbentuk moral, tentu saja yang lebih penting adalah adanya dukungan finansial. Diharapkan sekolah menyediakan anggaran sehingga mading sekolah dapat dikelola secara profesional.
Perjalanan pembinaan mading di SMA 1 Polanharjo sudah cukup panjang. Atas bimbingan para guru dan dikelola oleh para siswa-siswi kira-kira sudah hampir 10 tahun dapat berjalan dengan baik. Materi mading dihasilkan dari kreativitas siswa dan siswi dan sudah sangat beragam/bervariasi dan bermacam-macam.
Ada 3 kolom dalam 2 papan yang sudah disediakan, kolom yang pertama bertemakan Ajang Kreasi yang isinya merupakan hasil karya-karya siswa dan siswi dan kebanyakan materinya berisikan karya-karya puisi. Kolom ke 2 (dua) bertemakan Mading Q-ta (Mading Kita) yang berisikan puisi-puisi, karikatur, sajak-sajak dan lain-lain. Kemudian kolom ke 3 (tiga) bertemakan Unjuk Prestasi yang berisikan artikel-artikel yang dikreasikan para siswa dan siswi, ada juga berupa Tip-tips kesehatan, artikel kepribadian dan lain-lain.
Mading karya para siswa-siswi tersebut di sebuah tempat yang strategis dimana para murid sering duduk-duduk dikala istirahat dan sering dilalui masyarakat sekolah baik guru, siswa, karyawan dan lain-lain. Seiring perkembangan jaman dan informasi maka minat dari tahun ketahun semakin meningkat, sehingga papan yang telah disediakan tidak mampu menampung secara keseluruhan. Kekhawatiran akhirnya terjawab dengan penggantian materi mading yang dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Kendala dalam mading diantaranya Kesolidan pengurus, khususnya bidang mading, pendanaan yang terkadang seret, dan lain-lain. Di dalamnya juga ada banyak person yang muncul, yang datang dan tiba-tiba saja pergi tanpa alasan, membuat kerja tim menjadi kacau dan rancu. Ada yang begitu bersemangat, tapi ada juga yang perlu dorongan lebih, supaya mampu menjadi satu unsur yang produktif dalam organisasi. Bukan sekedar ‘numpang nama’ saja. Begitu pula yang terjadi dalam bidang mading ini.
Manfaat mading diantaranya
1. Mading digunakan sebagai sarana informasi.
2. Mading sebagai media penyaluran kreativitas.
3. Mading merupakan media yang berisikan bacaan yang informatif dan kreatif.
4. Sebagai media penyaluran penggali kreativitas siswa dan siswi.
Manfaat mading yang telah disebutkan di atas diharapkan dapat membangkitkan kreativitas masyarakat sekolah, khususnya para murid. Mading juga dapat berfungsi sebagai papan informasi atau papan pengumuman, misalkan pengumuman kegiatan lomba sekolah, seminar, workshop, dan lain-lain. Isi mading bisa bermacam-macam, misalnya berita-berita dan info yang menarik perhatian para siswa, guru, dan karyawan.
Dengan adanya mading maka berbagai informasi yang berkembang bisa diinformasikan melalui mading. Dengan memadukan isi yang menarik dengan kemampuan menyalurkan aspirasi dan kreasi siswa diyakini mading akan mampu bertahan lama.
Mading merupakan salah satu wadah untuk menuangkan kreativitas. Mading mempunyai sisi yang strategis jika dikelola dengan baik dan prefisional. Dukungan dari kepala sekolah dan guru menjadi modal yang sangat berharga dalam mempertahankan eksistensi mading di sekolahan.
Untuk membuat mading diperlukan motivasi dari pembimbing serta kepala sekolah. Mading tidak akan mati jika dikelola dengan baik karena merupakan media kreasi, dan bakat para siswa patut dikembangkan.
Manfaat mading diantaranya
1. Mading digunakan sebagai sarana informasi.
2. Mading sebagai media penyaluran kreativitas.
3. Mading merupakan media yang berisikan bacaan yang informatif dan kreatif.
4. Sebagai media penyaluran penggali kreativitas siswa dan siswi.
Sumber
www.wikipedia.org
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi.index.php
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ingat waktu dlu di suruh bikin mading dengan tema Kuliner
http://www.alvia-danis.com/2017/01/lodho-ayam-khas-tulungagung.html
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar